Peran Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik

 

Abstrak

 

Artikel ini membahas tentang implementasi sistem informasi manajemen dalam memberikan pelayanan publik di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau, dengan fokus mengenai peranan sistem informasi manajemen berbasis komputer. Artikel ini beragumen bahwa faktor utama yang menghambat implementasi SIM berbasis komputer di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau adalah masih minimnya kemampuan dan keterampilan para pegawai dalam mengoperasikan sistem-sistem komputer serta terbatasnya pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan dunia internet dalam proses penyampaian sebuah informasi yang dilakukan pihak Pemerintah Kabupaten Berau.

 

Pendahuluan

Perkembangan yang mencolok selama dasawarsa menjelang dimulainya abad ke-21 ditandai dengan semakin pentingnya informasi dan pengolahan data di dalam banyak aspek kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi sangat berperan dalam menunjang kegiatan-kegiatan organisasi, oleh sebab itu banyak organisasi modern membangun dan mengembangkan sistem informasi manajemennya sendiri. Sistem informasi manajemen tersebut bukanlah sesuatu yang baru hadir dalam kehidupan manusia khususnya dalam kegiatan-kegiatan manajemen pada sebuah organisasi. Sejak dulu, SIM tersebut sebenarnya sudah dikenal sejak dulu namun proses penanganannya masih menggunakan sistem manual. Sedangkan pada saat ini proses penanganan SIM tersebut sudah memanfaatkan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi yaitu dengan menggunakan sistem komputerisasi ataupun peratalan lainnya yang bermuatan teknologi tinggi.

Walaupun sudah puluhan tahun dikenal di Indonesia, namun implementasi sistem informasi manajemen di kantor-kantor pemerintahan relatif masih rendah jika dibandingkan dengan implementasi SIM yang ada pada perusahaanperusahaan swasta. Hal ini disebabkan karena adanya hambatan di dalam birokrasi, yaitu mulai dari undang-undang, kebijakan pemerintah pusat/ daerah,  sampai pada organisasi dan tata kerja yang tidak mudah untuk diubah/ disempurnakan, serta keterbatasan sarana dan prasarana untuk mendorong implementasi SIM tersebut. Hadwi Sandjojo (2008) juga mengutarakan tentang rendahnya implementasi SIM di instansi-instansi pemerintahan disebabkan antara lain karena (a) Belum adanya satuan kerja yang secara structural bertanggung jawab dalam pembangunan sistem informasi; (b) Keterbatasan di dalam penguasaan sistem informasi; (c) Sistem informasi dilaksanakan secara mandiri di masing-masing satuan kerja; (d) Keterbatasan kemampuan SDM untuk pengelolaan sistem informasi. Penerapan sistem informasi manajemen akan membantu aparat pemerintahan dalam melaksanakan pekerjaannya ketika memberikan pelayanan kepada pihak masyarakat dengan mengurangi keterbatasan yang dimilikinya, sebagai contoh pengajuan perizinan, pembuatan KTP dan surat izin mengemudi. Selain hal tersebut, penggunaan SIM berbasis computer juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam memberikan pelayanan publik. Loudon (1991), menyatakan bahwa dengan menggunakan pendekatan secara teknis dapat diketahui bahwa pelaksanaan SIM yang baik memerlukan koordinasi dari tiga komponen utama sistem informasi yaitu manusia, teknologi dan organisasi. Sesuai dengan Inpres Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional, pengembangan sistem informasi manajemen yang telah dirancang belum mampu memberikan pelayanan dan kepuasan kepada masyarakat secara optimal. Penggunaan komputerisasi hanya dipandang untuk mempercepat tanpa memberi dimensi baru yang menjanjikan dari sistem informasi, belum dirasakan sebagai penyelamat bagi suatu organisasi pemerintahan (Lewin, 1997:174). Artikel ini menyoroti Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer dengan berfokus pada peranan sistem informasi manajemen berbasis komputer, yaitu peran SIM sebagai pendukung kegiatan operasional, penunjang kinerja organisasi, pendukung dalam pengambilan keputusan dan penyalur informasi. Artikel ini beragumen mengenai dukungan-dukungan/ peranan SIM yang diterapkan di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau, serta faktor utama yang menghambat proses implementasi SIM tersebut. Artikel ini memakai data-data dari penelitian lapangan yang penulis lakukan. Data-data yang dikumpulkan selama kurang lebih 2(dua) minggu, dianalisis dengan analisis kualitatif. Data-data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara terhadap informan serta pengamatan secara langsung di lapangan.

Agar analisis ini memiliki pijakan teoritis, pada bagian berikutnya akan dibahas terlebih dahulu keragka dasar teori sebelum memfokuskan pembahasan tentang peranan sistem informasi manajemen berbasis komputer tersebut. Adapun peranan sistem informasi manajemen berbasis computer tersebut akan dicoba untuk dipaparkan.

Transformasi Data Menjadi Informasi



 

Selain 3 unsur-unsur tersebut, sistem informasi juga terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan Blok bangunan (building block) sebagaimana yang diutarakan oleh Tata Sutabri dalam bukunya (Sistem Informasi Manajemen, 2003 : 42), yaitu : 1. Blok masukan (input block), mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud termasuk metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok teknologi (technology block), teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok basis data (database block), basis data merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras computer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok kendali (control block), beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah tersimpan sudah aman dan terhindar dari hal-hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti dikarenakan bencana alam, kebakaran, temperature, air, debu, kegagalan sistem tersebut, sabotase dan lain sebagainya.

Sistem Informasi Manajemen  

 

Banyak organisasi yang ingin membangun sistem informasi manajemennya sendiri dan telah menediakan dana yang cukup besar, namun usaha tersebut seringkali gagal. Penyebabnya antara lain struktur organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana organisasi keseluruhan yang belum

Penyimpanan.

pengolahan data informasi memadai, personil sistem yang tidak memadai dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.  Kroenke (1989) mengatakan sistem informasi manajemen merupakan pengembangan dan penggunan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi. Sedangkan menurut Stoner (1996), sistem informasi manajemen merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk memperoleh pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan perencanaan, operasi secara efektif dan pengendalian. Selanjutnya, Abdul Kadir (2002) mengatakan bahwa sistem informasi manajemen adalah sistem informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.  Tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen adalah agar organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Adapun kegunaan/ fungsi dari SIM itu sendiri sebagaimana yang dikemukakan oleh Asri Siahaan (2009) yaitu : 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi; 2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis; 3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif; 4. Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi; 5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi; 6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru; 7. Memperbaiki produktifitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

Pelayanan Publik  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan/ mengurus apa yang diperlukan seseorang. Ada banyak pengertian mengenai pelayanan menurut para ahli diantaranya menurut Kotler (2000), pelayanan sebagai tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak memiliki kepemilikan sesuatu. Selanjutnya Lovelock, Patterson dan Walker (2004) mengemukakan bahwa pelayanan merupakan sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama yaitu operasi jasa (service operation) dan penyampaian jasa (delivery service) yang diberikan kepada pelanggan (customer). Ada 3 (tiga) bentuk pelayanan yang diutarakan oleh Moenir (1992 : 191), yaitu :

a. Pelayanan dengan lisan, pelayanan dengan lisan ini dilakukan oleh petugas bidang-bidang hubungan masyarakat, bidang layanan informasi dan bidangbidang lain yang tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan kepada masyarakat mengenai berbagai fasilitas layanan yang tersedia.

b. Pelayanan melalui tulisan, dalam bentuk tulisan, layanan yang diberikan dapat berupa penjelasan kepada masyarakat dengan penerangannya berupa tulisan suatu informasi mengenai hal atau masalah yang sering terjadi.

c. Pelayanan dalam bentuk perbuatan, adalah pelayanan yang diberikan dalam bentuk perbuatan atau hasil perbuatan, bukan sekedar kesanggupan dalam penjelasan secara lisan.

 Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/ atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Selanjutnya, menurut Thaha (1994) pelayanan publik adalah suatu kegiatan yang harus mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik, mempersingkat waktu pelayanan serta memberikan kepuasan kepada publik.  Kurniawan (2006 : 25) mengatakan pelayanan publik merupakan pemberian layanan (melayani) keperluan masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Dan menurut Soetopo (2007 : 164) pelayanan publik adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain.  Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/Kep/M.PAN/7/2003, pelayanan publik dibagi berdasarkan 3 (tiga) kelompok, yaitu :

1) Kelompok Pelayanan Administratif, yaitu bentuk pelayanan yang menghasilkan berbagai macam dokumen resmi yang dibutuhkan masyarakat/ publik;

2) Kelompok Pelayanan Barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/ jenis barang yang ingin digunakan publik;

3) Kelompok Pelayanan Jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan publik.

Peranan Sistem Informasi Manajemen

 

di Kantor Bupati Kabupaten Berau Sebagai Pendukung Kegiatan Operasional Setiap organisasi pemerintahan harus mampu mengidentifikasi operasioperasi atau akatifitas yang terkait dengan aspek penting lingkungan sejalan dengan kebijakan, tujuan serta sasaran. Selain itu, organisasi pemerintahan juga harus mampu merencanakan serta mengendalikan operasi-operasi tersebut. Untuk dapat melaksanakan dan mengendalikan kegiatan operasional pada ruang lingkup kerja di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau, sistem informasi manajemen sangat diperlukan bagi setiap bagian-bagian yang ada di lingkungan Kantor Bupati Kab. Berau, sebagai contoh dalam hal penyusunan dan pencetakan laporan-laporan kegiatan ataupun transaksi-transaksi yang dilakukan dengan menerapkan SIM berbasis komputer dengan tujuan untuk menciptakan adanya penghematan baik waktu maupun tenaga para pegawai. Hal ini tentu akan berbeda dengan kegiatan penyusunan laporan yang masih dikerjakan dengan sistem manual, dimana proses penyelesaiannya akan membutuhkan waktu yang lebih lama serta tenaga yang lebih besar. Selain itu, data-data yang telah diolah pun masih memungkinkan untuk tercecer atau hilang dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut maka SIM berbasis komputer sudah seharusnya diterapkan dalam segala macam bentuk pelaksanaan operasional di instansi-instansi pemerintahan. Penerapan sistem informasi manajemen berbasis komputer pada dasarnya sangat memudahkan para pegawai untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas ataupun pekerjaannya tanpa harus membutuhkan waktu yang lama, biaya serta tenaga yang besar. Salah satu bentuk pelaporan mengenai transaksi pegawai Kantor Bupati Kabupaten Berau yang diolah dengan mengaplikasikan sistem informasi manajemen berbasis komputer sebagai berikut :



Sumber : LAKIP Setda. Kabupaten Berau Tahun 2009

 Tabel 1 di atas merupakan salah satu contoh penyajian laporan rutin mengenai anggaran Setda. Kabupaten Berau yang diolah dengan mengaplikasikan sistem informasi manajemen berbasis komputer, dimana laporan tersebut disajikan secara rapi dan rinci dengan adanya bantuan sistem komputer yang digunakan. Namun, bukan berarti setiap data yang diolah dan disimpan dengan menggunakan perangkat keras atau media penyimpanan pada sistem komputer sudah terjamin kemanannya, karena setiap file yang telah disimpan masih dapat terkena virus yang terdapat pada sistem komputer tersebut apabila tidak didukung dengan sistem proteksi yang baik. Hanya saja kemungkinan untuk tercecer itu lebih kecil dibandingkan dengan pengolahan dan penyimpanan data yang dilakukan secara manual.

Sebagai Penunjang Kinerja Organisasi  Sistem informasi manajemen berbasis komputer sangat berperan penting dalam hal menciptakan kualitas dak kinerja yang baik bagi para pegawai di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau, hal ini terbukti sejak diterapkannya sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam setiap pelaksanaan tugastugas para pegawai di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau langsung dihadapkan dengan sistem komputer. Sehingga setiap tugas-tugas para pegawai dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dan lebih cepat terselesaikan tanpa memerlukan jarak waktu yang lama dengan jumlah pekerjaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan sistem manual. Tidak hanya dari segi waktu, dari segi kuota atau banyaknya jumlah tugas-tugas yang diberikan pun bisa terselesaikan dengan cepat dan lebih teliti. Satu contoh dalam kegiatan pengolahan data-data calon penerima beasiswa. Ketika data-data atau berkas tersebut masih diolah dengan menggunakan sistem manual hanya mampu terselesaikan 10 berkas calon penerima beasiswa per harinya, sedangkan jika diolah dengan menggunakan sistem komputer berkas tersebut bisa diselesaikan mencapai 20-30 berkas per harinya. Dari bentuk contoh tersebut, terlihat jelas bahwa dengan menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer mampu menciptakan adanya peningktakan kinerja para pegawai yang ada di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau.

 

Kesimpulan

 Implementasi sistem informasi manajemen berbasis komputer di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Berau dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada pihak masyarakat khususna dalam hal memberikan informasi yang bermanfaat yang dibutuhkan pihak masyarakat.  Sistem informasi manajemen memiliki peranan penting dalam keberlangsungan instansi-instansi pemerintahan khususnya di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau dalam menyajikan hingga pada proses penyaluran sebuah informasi. Sistem informasi manajemen mampu menciptakan penghematan dalam setiap kegiatan operasional yang dilakukan pihak pemerintah baik dari segi waktu, biaya serta tenaga para pegawainya. Dengan adanya sistem informasi manajemen juga merupakan salah satu upaya yang efektif dalam rangka meningkatkan kinerja para pegawai di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau, karena setiap pegawai secara langsung berhadapan dengan sistem komputer yang kemudian didukung dengan kemampuan dan keterampilan yang baik pula dalam mengoperasikan sistem komputer. Selain itu pihak pemerintah juga dapat dengan mudah dan lebih cepat dalam mendistribusikan sebuah informasi kepada pihak masyarakat. Dan yang terpenting adalah sistem informasi manajemen yang baik dapat menghasilkan sebuah informasi yang akurat, tepat dan cepat.

Faktor penghambat dalam implementasi sistem informasi manajemen berbasis komputer di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau ini adalah masih terbatasnya kemampuan dan keterampilan beberapa pihak pegawai dalam mengoperasikan sistem-sistem komputer, sehingga pihak pemerintah harus lebih giat lagi memberikan pelatihan dan pendidikan kepada setiap pegawainya yang belum menguasai kemampuan dan keterampilan mengoperasikan sistem komputer dengan baik. Selain itu, masih minimnya pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan kemajuan dunia internet juga merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat proses implementasi sistem informasi manajemen tersebut secara maksimal.

 

Daftar Pustaka

 

 Boediono. 2003. Kualitas Pelayanan Publik. Sumatera Utara. Firman, 2013, Peran Sistem Informasi Manajemen dalam Meningkatkan Pelayanan Publik di Kantor Bupati Kabupaten Berau. Skripsi. Samarinda : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unuversitas Mulawarman Ristiawan, Faiz. 2002. Pengaruh Sistem Informasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik. Surakarta. Siagian, Sondang P. 2002. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara. Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu. Umar, Husein. 1999. Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Internet: http://www.maziatul.com/2010/03/konflik-peran-role-conflict.html http://blog.re.or.id/pengertian-sistem-informasi.htm http://eprints.undip.ac.id/17986/1/JOHANNA_MUDJIATI.pdf http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/06/pengertian-sistem-informasimanajemen.html http://www.inovasi.net/index.php?file_id=20&class=news&act=read&news_i d=43

 

 


Comments